Sains: Jurnal Kimia dan Pendidikan Kimia

Analisa Kandungan Vanadium dalam Larutan Benfield Menggunakan Metode Sspektrofotometer UV-VIS

2024-08-08T01:31:56+00:00

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan vanadium dalam larutan Benfield menggunakan metode spektrofotometer UV-VIS di PT Pupuk Sriwidjaja Palembang. Vanadium berperan penting dalam proses pemisahan gas karbon dioksida dari gas alam karena sifatnya yang anti korosi. Hasil penelitian dari 202-E 0,42%, 1102-E 0,63%, dan SL 0,60, hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan vanadium dalam larutan Benfield di PT Pupuk Sriwidjaja Palembang berada di atas nilai minimum yaitu 0,2% yang ditetapkan perusahaan, sehingga efektif dalam mengurangi tingkat korosi pada alat-alat.

Analisis Kadar Nitrogen Total Pada Pupuk Urea Menggunakan Metode Kjedahl di PT Pupuk Sriwidjaja Palembang

2024-08-08T01:34:32+00:00

Telah dilakukan penelitian yang berjudul Analisis Kadar Nitrogen Total pada Pupuk Urea mmenggunakan Metode Kjeldahl di PT Pupuk Sriwidjaja Palembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kadar nitrogen total dari pabrik pupuk urea di PT Pupuk Sriwidjaja Palembang berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) Nomor 02-2801-2010. Dilakukan analisis kadar nitrogen dengan tiga sampel pabrik di di PT Pupuk Sriwidjaja Palembang yaitu Pabrik IB, IIIB, dan IVB dengan metode Kjeldahl yang terbagi dari 3 (tiga) tahap, yaitu tahap destruksi, tahap destilasi, dan tahap titrasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa presentase rata-rata kadar nitrogen yang didapatkan sebesar 46%. Berdasarkan hasil analisis tersebut, pupuk urea di PT Pupuk Sriwidjaja Palembang telah memenuhi SNI Nomor 02-2801-201 dan dapat diperdagangkan dikalangan kalangan Masyarakat.

Analisis Kadar Kalium Karbonat (K2CO3) pada Larutan Benfield Menggunakan Autotitrator

2024-08-09T07:40:30+00:00

Telah dilakukan penelitian mengenai analisis kadar kalium karbonat (K2CO3) pada larutan benfield menggunakan autotitrator. Analisis dilakukan untuk memastikan kadar K2CO3 yang dihasilkan memenuhi standar yang telah ditetapkan, yaitu 18-21%. Berdasarkan hasil analisis kadar K2CO3 pada unit 202-E adalah 18,93%, pada unit 1102-E adalah 20,83%, dan pada unit SL adalah 19,84%. Hasil ini menunjukkan bahwa kadar K2CO3 dalam larutan benfield pada ketiga unit tersebut masih berada dalam batas yang diinginkan dan bekerja secara optimal. Proses penyerapan CO2 yang efisien dan sesuai standar sangat penting untuk menjaga kualitas produk akhir dan efisiensi operasional dalam industri kimia, khususnya dalam sintesis amonia.

Analisis Kadar Logam Tembaga (Cu) pada Tanah Menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA)

2024-08-08T02:08:31+00:00

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar tembaga (Cu) yang merupakan salah satu logam berat pada tanah terkontaminasi. Analisis kadar logam berat dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan alat yaitu Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Hasil analisis menunjukkan adanya variasi kadar logam tembaga dalam sampel tanah yang di analisis. Kadar tembaga pada sampel A sebesar 8,04 mg/kg, sampel B sebesar 7,32 mg/kg, dan sampel C sebesar 4,03 mg/kg. Berdasarkan PP RI No 22 Tahun 2021 bahwa standar baku mutu (kadar maksimum) untuk logam tembaga (Cu) yaitu sebesar 60 mg/kg. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa tanah tersebut masih dibawah standar baku mutu sehingga masih dalam kondisi tidak membahayakan untuk budidaya tanaman, peternakan, pembangunan, dan lain-lain.

Analisis Kadar Amonia Bebas pada Pupuk Urea Menggunakan Metode Autotitrator di PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang

2024-08-09T07:52:49+00:00

Telah dilakukan penelitian yang berjudul Analisis Kadar Amonia Bebas pada Pupuk Urea menggunakan Metode Autotitrator di PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar amonia bebas di pabrik pupuk urea yang berada di PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang berdasarkan DL-Pusri-041.01. Dilakukan analisis kadar amonia bebas yang dilakukan menggunakan tiga sampel pabrik di PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang yaitu pabrik IB, IIIB, dan IVB dengan menggunakan metode autotitrator (titrasi otomatis). Berdasarkan hasil analisis tersebut, menunjukkan bahwa kadar rata-rata pabrik IB, IIIB, dan IVB yaitu masing-masing sebesar 64,43 ppm; 63,45 ppm; 65,27 ppm. Dari hasil analisis tersebut, pupuk urea di PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang masih memenuhi ambang batas DL-Pusri-041.01 yaitu 20-200 ppm.

Analisis Senyawa Metabolit Sekunder dan Uji Toksisitas Fraksi n-Heksan dan Fraksi Etil Asetat Ekstrak Etanol Batang Ketepeng Cina (Cassia alata L.)

2024-08-09T08:56:39+00:00

Penelitian ini bertujuan untuk mengidenfikasi kandungan metabolit sekunder yang terkandung dalam fraksi n-heksan dan dan fraksi etil asetate dari ekstrak etanol batang ketepeng cina, juga menganalisis aktifitas toksiknyadalam menghambat larva A. salina. Setiap fraksi dianalisis secara fotokimia dan diuji toksisitasnya dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Hasil pengujian menunjukkan bahwa fraksi n-heksan mengandung steroid dan saponin, sementara fraksi etil asetate positif flavonoid dan tanin. Kedua fraksi memperlihatkan aktivitas penghambatan terhadap larva A. salina Leach. Fraksi n-heksan memperlihatkan aktifitas yang sangat tinggi (LC₅₀ of 193,95 ppm), sedikit lebih rendah dari fraksi etil asetat (LC₅₀ of 274,026 ppm).

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Kemampuan Matematika Dasar Siswa terhadap Pengetahuan Konseptual Termokimia Siswa SMA

2024-08-14T01:44:59+00:00

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw (PKJ) dan kemampuan matematika dasar (KMD) siswa terhadap peningkatan pengetahuan konseptual (PK) termokimia siswa. KMD siswa dikategorikan ke dalam tingkat rendah, sedang, dan tinggi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen dengan desain faktorial pre-test post-test control group. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 06 Bombana di Kabupaten Bombana. Sampel penelitian berjumlah 41 siswa yang terdiri dari satu kelas kontrol 21 siswa dan satu kelas eksperimen 20 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan tes pengetahuan konseptual, dan tes kemampuan matematika dasar. Hasil penelitian menunjukkan: PK siswa yang mendapatkan model PKJ lebih tinggi secara kuantitatif dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan PKo. Peningkatan PK siswa yang mendapatkan model PKJ lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan PKo. Tingkat KMD siswa tidak berpengaruh terhadap peningkatan PK siswa. Tingkat KMD dan model pembelajaran tidak berinteraksi terhadap peningkatan PK siswa.

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas X5 SMA Negeri 1 Kontunaga Kabupaten Muna pada Materi Pokok Struktur Atom dan Tabel Periodik Unsur

2024-08-14T02:17:20+00:00

Telah dilakukan penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas X₅ SMA Negeri 1 Kontunaga Kabupaten Muna pada Materi Pokok Struktur Atom dan Tabel Periodik Unsur”. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah hasil belajar kimia siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) pada siswa kelas X₅ SMA Negeri 1 Kontunaga Kabupaten Muna pada materi pokok struktur atom dan tabel periodik unsur?”. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa kelas X₅ SMA Negeri 1 Kontunaga Kabupaten Muna pada materi pokok struktur atom dan tabel periodik unsur melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT). Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jenis data yang diperoleh adalah data kualitatif yang berasal dari lembar observasi dan data kuantitatif yang berasal dari hasil tes belajar. Berdasarkan hasil analisis secara deskriptif diketahui bahwa peningkatan tersebut didukung oleh aktivitas siswa secara umum pada setiap siklus cenderung mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari persentase aktivitas siswa pada siklus I sebesar 54,8% dan pada siklus II meningkat menjadi 73,6%. Hasil belajar kimia siswa mengalami peningkatan secara klasikal dari siklus I ke siklus II. Peningkatan tersebut ditunjukkan oleh hasil belajar kimia siswa pada siklus I sebesar 45,71% dan pada siklus II sebesar 80% dengan peningkatan sebesar 34,29%.

Kepuasan Mahasiswa terhadap Pelaksanaan Praktikum di Laboratorium Unit Kimia UPT. Lab Terpadu UHO Tahun Ajaran 2023.2

2024-08-19T00:15:54+00:00

Telah dilakukan penelitian berjudul: Indeks Kepuasan Mahasiswa terhadap Pelaksanaan Praktikum di Laboratorium Unit Kimia UPT. Lab Terpadu UHO Tahun Ajaran 2023.2. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui persepsi mahasiswa tehadap kualitas layanan yang diberikan. Penelitian ini merupakan penelitian populasi, dimana data dikumpulkan menggunakan angket, dimana tanggapan mahasiswa responden diukur menggunakan skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mutu kinerja layanan praktikum di laboratorium unit kimia UPT. Laboratorium Terpadu UHO menurut perspektif mahasiswa praktikan sudah “sangat baik”. Hal ini terlihat dari nilai IKM = 89,65%; yang termasuk dalam katergori “A” dengan kriteria “Sangat Baik”. Sementara itu rata-rata total tanggapan positif sebesar 89,66%; juga termasuk dalam kriteria “sangat baik” dengan tanggapan tiap aspek yang diukur yang meliputi: Pembimbingan Asisten, Materi dan Laporan, Alat dan Bahan, Infrastruktur Penunjang dan Layanan Aduan berturut-turut mendapatkan tanggapan 89,72%; 89,83%; 87,29%; 91,65% dan 89,83%; semuanya masuk dalam kategori “Sangat Baik”.

Pengaruh Game on-Line dan Social Media terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Kimia Siswa Kelas XI SMA Negeri 6 Kendari

2024-08-19T21:37:25+00:00

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh game on-line dan social media terhadap prestasi belajar kimia siswa kelas XI di SMA Negeri 6 Kendari. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 6 Kendari yang berjumlah 198 orang dengan sampel penelitian sebanyak 30% dari populasi yaitu pada kelas XI MIA 3 terdiri dari 34 siswa dan XI MIA 6 terdiri dari 26 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui instrumen tes berupa quisioner game on-line dan social media. Hasil Analisis data diperoleh nilai hasil uji Parsial (uji t), pada game on-line terdapat pengaruh yang signifikan game on-line terhadap prestasi belajar kimia siswa kelas XI di SMA Negeri 6 Kendari dan hasil uji Parsial (uji t), pada social media tidak terdapat pengaruh yang signifikan social media terhadap prestasi belajar kimia siswa kelas XI di SMA Negeri 6 Kendari. Hasil analisis koefisien determinasi pada penelitian ini diketahui bahwa pengaruh yang di timbulkan oleh game on-line dan social media tergolong kecil.

Pengaruh Model Project Based Learning terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA SMAN 1 Konawe Selatan Ditinjau dari Motivasi Belajar dan Aktivitas Siswa pada Materi Sistem Koloid

2024-08-19T22:01:30+00:00

Penelitian bertujuan untuk: (1) mengetahui deskripsi proses pembelajaran kimia pada materi sistem koloid yang diajar dengan model pembelajaran Project Based Learning dan model pembelajaran konvensional. (2) Untuk mengetahui deskripsi hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran Project Based Learning dan model pembelajaran konvensional. (3) Untuk mengetahui deskripsi hasil belajar siswa yang memiliki motivasi belajar kimia kategori tinggi, sedang dan rendah. (4) Untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar antara siswa yang diajar dengan menggunakan model Project Based Learning dan model pembelajaran Konvensional ditinjau dari motivasi belajar kategori tinggi, sedang dan rendah. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Experimental dengan Preetest-postest-Only Group Design. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket motivasi belajar kimia, RPP, LKPD, test dan lembar observasi siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Persentase aktivitas siswa selama tiga kali pertemuan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning berturut-turut diperoleh rata-rata sebesar 75,00%, 89,00% dan 92,00% sedangkan persentase aktivitas siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran konvensional selama tiga kali pertemuan berturut-turut diperoleh rata-rata sebesar 86,00%, 87,00% dan 90,00%. (2) Hasil belajar kimia siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Project Based Learning lebih tinggi dengan rata-rata hasil pretest sebesar 54,69 dan rata-rata hasil postest sebesar 84,14. Sedangkan rata-rata hasil pretest siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran konvensional sebesar 54,61 dan rata-rata hasil postest sebesar 72,54. (3) Peningkatan hasil belajar kimia siswa menggunakan model pembelajaran Project Based Learning ditinjau dari motivasi belajar kategori tinggi, sedang dan rendah diperoleh rata-rata secara berturut-turut sebesar 0,64, 0,65, dan 0,62. Sedangkan rata-rata hasil belajar model konvensional sebesar 0,35, 0,45 dan 0,25. (4) Terdapat perbedaan signifikan antara rata-rata peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Project Based Learning dan siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional ditinjau dari motivasi belajar kategori tinggi, sedang, maupun rendah.

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Materi Laju Reaksi untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Batauga

2024-08-28T13:41:31+00:00

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan penguasan konsep siswa melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah (PBM) pada konsep Laju Reaksi. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Batauga Kabupaten Buton Selatan Propinsi Sulawesi Tenggara pada bulan September - November 2021. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan menggunakan Nonequivalent Control Group Design. Sampel diambil secara purposive sampling dari 40 siswa dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 20 siswa kelompok eksperimen dan 20 siswa kelompok kontrol. Data penelitian dikumpulkan melalui tes penguasaan konsep yang dilakukan sebelum dan sesudah pembelajaran, pedoman observasi untuk mengetahui aktivitas guru selama pembelajaran berlangsung yang bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan model pembelajaran Berbasis Masalah. Analisis data tes dilakukan dengan teknik statistik uji-t untuk melihat perbedaan N-Gain penguasaan konsep kedua kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Model PBM pada konsep Laju Reaksi secara signifikan dapat lebih meningkatkan penguasaan konsep siswa dibanding penerapan model pembelajaran konvensional. Aktivitas guru selama pembelajaran terlaksana sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran berbasis masalah. Hasil tersebut menggambarkan bahwa Model PBM layak digunakan sebagai alternatif model pembelajaran kimia untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa.